Ilmu Perpustakaan

Facebook VS Twitter

1. Twitter

  • Interface Twitter lebih sederhana dan cenderung kurang menarik untuk sebagian orang.
  • Twitter lebih fokus ke microblogging (Blog adalah jenis situs web, biasanya dikelola oleh seorang individu dengan entri reguler komentar, deskripsi peristiwa, atau bahan lain seperti grafis atau video) yaitu blog dengan isi lebih dibatasi hanya 140 karakter saja.
  • Lebih dimaksudkan tempat untuk mengekpresikan secara individual atau tempat bercuap-cuap pribadi, untuk itulah kenapa logo Twitter berupa burung, karena sesuai dengan maksudnya untuk bercuap-cuap
  • Twit sendiri berarti Umpat, Umpatan atau Ejekan, Twitter sering dipake orang untuk mengumpat, Karena pada dasarnya manusia itu suka bila kata-kata nya di dengar orang, maka tidak heran bila twitter sangat disukai orang

2. Facebook

  • Interface Facebook lebih komplek dan meriah.
  • Banyak aplikasi tambahan seperti Game, Postcard, Survei, dll
  • Selain microblogging, facebook lebih nyaman untuk saling bertegur sapa.
  • Karena tampilan Facebook yang meriah yang membuat banyak diminati di Indonesia ini, karena memang kecenderungan kita di Indonesia yang suka akan penampilan yang enak dipandang berbeda dengan twitter yang lebih sederhana dimana dari kesederhanaan twitter lebih memikat orang-rang Amerika sana untuk memakai twitter dibandingkan Facebook.
  • Banyak orang Indonesia kurang menyukai twitter dengan alasan ‘Garink” atau tidak menarik dibandingkan Facebook.

sumber : http://aliemw.blogspot.com/2010/02/perbedaan-facebook-dengan-twitter.html

Ilmu Perpustakaan

Perpustakaan Digital

Gagasan yang muncul pertama kali sebagai dasar konsep perpustakaan digital muncul pada bulan Juli tahun 1945 oleh Vannevar Bush. Beliau mengeluhkan penyimpanan informasi manual yang menghambat akses terhadap penelitian yang sudah dipublikasikan. Untuk itu, Bush mengajukan ide untuk membuat catatan dan perpustakaan pribadi (untuk buku, rekaman/dokumentasi, dan komunikasi) yang termekanisasi.

Lanjutkan membaca “Perpustakaan Digital”

Ilmu Perpustakaan

Otomasi Perpustakaan

Apa yang akan kita bayangkan, ketika mendengar kata OTOMASI? itu pastilah komputerisasi, pendapat itu tidak salah. Otomasi di perpustakaan akan membantu kita dalam mengelola perpustakaan.

Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan buku-buku, majalah, dan informasi aktual lainnya, yang dibutuhkan pada saat seseorang ingin menambah pengetahuan dari tulisan tersebut. Kehadiran perpustakaan bagi masyarakat bukan hanya menambah pengetahuan saja tetapi juga dapat membantu mencipatakan teknologi sederhana di dalam melakukan pekerjaannya. Konsep perpustakaan yang konvensioanal seperti di atas telah berubah secara dramatik pada beberapa tahun belakangan ini. Di negara-negara yang sudah maju, informasi yang ada pada suatu perpustakaan dapat di akses di rumah, di kantor, di ruang kuliah, atau di tempat-tempat lain, dan pada waktu kapanpun kita mau. Hal ini dapat terjadi karena perpustakaan konvensioanal, yang sebelumnya hanya merupakan tempat penyimpanan buku-buku yang secara pasif menunggu pembaca, menjadi suatu pusat informasi yang secara proaktif berada dimana-mana.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin banyak pula ilmu-ilmu yang dibukukan, maka perpustakaan pun akan semakin bertambah koleksinya. Perpustakaan yang dijalankan secara konvensional, berupa pencatatan administrasi secara manual, akan semakin menyulitkan petugas perpustakaan untuk menemukan kembali informasi administrasi perpustakaan. Maka otomasi perpustakaan, lahir sebagai dampak dari kemajuan teknologi. Perkembangan perpustakaan di Indonesia ke depan bahwa yang menjadi acuan perkembangan perpustakaan adalah terciptanya jaringan (Networking) antar perpustakaan, baik antar unit yang ada di Indonesia, maupun akses kepada dunia global. Dan juga terciptannya konsep perpustakaan yang baru, yaitu yang asalnya perpustakaan yang pasif, terisolasi, dan tidak populer, menjadi suatu pusat informasi yang bersifat proaktif, dapat menyediakan informasi global secara lengkap, dan dibutuhkan oleh setiap orang. Ini pertanda bahwa pergeseran nilai-nilai masyarakat dalam aktivitas kehidupannya semakin mengikuti trend zaman, yang dibarengi dengan kemajuan teknologi dan ledakan informasiyang semakin mengglobal.

Pengertian

Pengertian otomasi perpustakaan sangat beragam pendapat yang dikemukakan oleh para pakar perpustakaan dan teknologi informasi, namun penulis mengutip yang sangat relevan dengan judul makalah tersebut di atas.

CARTTRANT dan MORTENTZ, mengatakan bahwa otomasi adalah usaha pengumpulan,pengolahan,penyimpanan,penyebaran,dan pemanfaatan informasi dengan menggunakan sarana mesin(komputer)untuk mencapai suatu tujuan.

SULISTYO-BASUKI, berpendapat bahwa otomasi perpustakaan adalah Penerapan teknologi informasi untuk kepentingan perpustakaan mulai dari pengadaan, hingga ke jasa informasi bagi pembaca.

Lebih lanjut yang dikemukakan oleh Abd. Rahman Saleh, bahwa penerapan teknologi komputer di bidang perpustakaan dan informasi menjadi semakin penting, karena teknologi ini menjanjikan peningkatan mutu layanan perpustakaan terutama kecepatan dan efesiensi kerja.

Fungsi Otomasi

  • Fungsi pengumpulan informasi melalui peralatan data
  • Fungsi komunikasi antara manusia-mesin, manusia-manusia dan mesin-mesin melalui penciptaan dan pengaturan aliran data yang dikumpulkan
  • Fungsi komputasi informasi seperti pemasukan data, analisis data dengan bantuan rumus matematika
  • Fungsi kendali pelaksanaan, oleh mesin dan manusia terhadap basis analisis informasi

Sementara dalam Ilmu Perpustakaan, otomasi berfungsi sebagai ;

  • Fungsi pengganti sebagai pekerjaan manual menjadi otomasi
  • Fungsi pengaturan pekerjaan rutin secara otomatis, sehingga fungsi  pengaturan manusia berkurang
  • Fungsi koordinasi yaitu fungsi berdasarkan pada sistem  informasi manajemen, pengajaran berbantu komputer,  pelaksanaan penelitian dan membuat model
  • Membangun database koleksi perpustakaan
  • Meningkatkan pelayanan perpustakaan, dengan cara mengurangi pelaksanaan kerja sistem manual dengan mengganti berdasarkan sistem otomasi
  • Memudahkan akses, sedapat mungkin dengan memberikan layanan onestop-shop.
  • Meningkatkan availibility dari informasi yang tersimpan sehingga loan ration dari setiap informasi item ada di perpustakaan meningkat.
  • Memonitoring pemanfaatan sehingga usege trend dapat diketahui.

Maksud dari Otomasi

  • Usefulness, informasi yang dihasilkan mempunyai guna dan nilai Ekonomis, manfaat lebih besar dari biaya
  • Reliability, data yang dihasilan akurat dan lengkap
  • Availability, pemakai dapat memanfaatkan data dengan mudah
  • Timeliness, dapat memproses data/informasi penting dengan cepat dan akurat
  • Customer service, dapat melayani konsumen sesuai dengan kebutuhan
  • Capacity, kapasitas harus dapat melayani kebutuhan manajemen setiap waktu
  • Easy to use, mudah dioperasikan dan menyenangkan.
  • Flexibility, tidak kaku, dan dapat disesuaikan atau menampung perubahan operating system yg mungkin terjadi.
  • Tractability, mudah dimengerti dan ditelusuri seluk beluk sistem.
  • Auditability, sistem tersebut mudah diaudit atau diperiksa dengan mudah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmu.
  • Security, sistem tersebut aman dari gangguan user yang tidak bertanggungjawab, oleh karena itu perlu dibuat sistem pengaman  dimana hanya otoritas yg punya acess kepada sistem untuk merubah/menambah dan mengurangi.

Unsur Otomasi

1. User, baik pemustaka maupun petugas

2. Hardware/Perangkat Keras

3. Software/Perangkat Lunak

4. Network/Jaringan

5. Data

6. Manual

 

Kriteria pemilihan Software

1. Acces/Akses

2. Cost/Biaya

3. Technology/Teknologi

4. Interactivity/interaktivitas

5. Organization

6. Novelty

~ bersambung ~

 

 

 

Kisah

Si Hebat

Di sebuah kampung, hiduplah seorang anak lelaki yang sangat pintar. Berkat kepintarannya maka kampung tersebut menjadi terkenal, dan sangat maju dari kampung-kampung sekitarnya. Maka tidak heran, ia menjadi orang yang sangat penting di kampung itu. Banyak penduduk yang menghargainya, memberi posisi tertinggi, dan semuanya menyebut ia dengan panggilan Si HEBAT!

Lanjutkan membaca “Si Hebat”

Kisah

Renungan

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah  sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk  menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang  mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang  yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati,kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya

Ilmu Perpustakaan

Membaca

Selama beberapa tahun, mungkin abad, membaca dibatasi hanya pada buku. Tetapi hari ini, semakin berkembang dengan hadirnya sebuah jaringan maha luas yang mendunia, yaitu Internet. Kita mempunyai beberapa Situs yang sangat baik yang menyediakan pembaca dengan informasi-informasi yang bagus. Membaca dari Internet adalah satu pilihan yang gampang untuk setiap orang. Membaca dari web tidak mengurangi kesenangan seseorang dapat mendapat dari buku bacaan.

Lanjutkan membaca “Membaca”

Bahan Rujukan Umum

Kamus

Pengertian

Salah satu buku referensi dari Open & direct source type yang telah lazim digunakan orang adalah kamus; sekalipun penggunaan-nya secara awam masih terbatas pada pencarian arti atau definisi dari suatu kata ataupun istilah. Dan memang semula diterbitkan-nya kamus itu adalah untuk memenuhi keperluan tersebut, walau-pun kemudian ia berkembang menjadi suatu buku sumber infor-masi yang sifatnya multi purposes — bersifat lebih ensiklopedis! Yang terakhir ini lebih tampak pada kamus-kamus moderen de-wasa ini, yang tidak hanya mencantumkan arti/definisi dari kata-kata atau istilah-istilah yang dimuat di dalam kamus-kamus terse­but akan tetapi bahkan mereka memberikan, antara lain, data-data aktual, ulasan tentang the thing itu sendiri, kata-kata mutiara ataupun motto-motto, disertai lampiran-lampiran khusus yang memuat hal-hal yang dipandang akan menarik perhatian para pemakai alat referensi ini. Dalam khasanah sumber-sumber referensi, kamus atau dictio­nary ini sering dipakai istilah-istilah lain yang pada hakikatnya mengandung makna yang hampir bersamaan, ataupun sering ia di­pakai untuk menyatakan “ciri” khas dari suatu jenis buku referensi tertentu, misalnya: A Biographical Dictionary. Oleh ka-rena. itu, mari kita lihat istilah-istilah itu yang sering memiliki pengertian yang sama dengan kamus:

Lanjutkan membaca “Kamus”

Bahan Rujukan Umum

Ensiklopedi

Encyclopaedia merupakan salah satu buku sumber informasi yang banyak dicari dan dipakai oleh orang-orang dari kalangan terpelajar. Banyak ide-ide, teori, prinsip, data, peristiwa/kejadian historis, formula ataupun konsep, bahkan hasil-hasil dari berbagai penelitian dalam berbagai bidang kajian terkumpul dalam jenis buku sumber ini. Bahkan tidak jarang ada pula yang mencari rele-vansi antara satu topik dengan topik/subyek lainnya yang dipan­dang mempunyai keterkaitan; sehingga dipandang mampu mem-berikan suatu insight yang komprehensif atas semua aspek dalam suatu subyek/bidang kajian. Itulah sebabnya mengapa jenis buku-buku sumber ini pada kebanyakan perpustakaan lalu menjadi tu-lang-punggung koleksi referensinya. Memang, buku sumber yang satu ini — sesuai dengan tujuan penerbitnya — mempunyai kecenderungan untuk dapat menarik minat baca dan mengembangkan pengetahuan para pembacanya dalam segala subyek/bidang yang telah menjadi warisan kebudaya-an manusia dari zaman ke zaman. Dengan kata-kata lain, para pe-nerbit yang menerbitkan jenis buku sumber ini — baik dengan sa-dar maupun secara kurang sadar — telah berusaha untuk menja-dikannya sebagai suatu primary memory unit bagi setiap orang. la seolah-olah ingin menghimpun semua produk kebudayaan manu­sia.

Lanjutkan membaca “Ensiklopedi”