Kontributor

Kontributor

Nama : Agus Irawan Sensus, M.Pd.
Tempat/Tgl lahir : Garut, 01 Juli 1970
Agama : Islam
Bekerja di P4TK TK dan PLB 2003 sd sekarang
Jabatan :Widyaiswara

Pendidikan
1. SDN Pameungpeuk Garut, 1984
2. SMPN Pameungpeuk Garut, 1987
3. SPGN Sumedang, 1990
4. SI PLB IKIP Bandung, 1996
5. S2 BK PPS UPI, 2002
6. S3 BK PPS UPI, (2008–lagi dalam penyelesaian)
Pelatihan
1. Pelatihan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran, di Depdiknas;
2. International Seminar Special Educational Need, RRC (2005)
3. Short Course Special Educational Need, Institute of Education, London University, UK (2007)
4. Short Course Autism Intervention, Rainbow Centre Singapore, (2009)
Pengalaman Kerja
1. Konsultan Bidang SDM dan Program Kerja pada UPP PLN Baleendah Kab. Bandung (2000 – 2002)
2. Tim Editor Jurnal Ilmiah P4TK TK dan PLB (2004 – sekarang)
3. Kadiv LITJIBANG Pusat Studi Pesantren dan Madrasah (PSPM) (2005 – sekarang)
4. Dosen Luar Biasa, Program Studi PLB FKIP UNINUS, 2005 – sekarang.
5. Instruktur Bidang Manajemen Madrasah dan Pembelajaran, di Depag RI dan Depag Kanwil Prop. Jabar (2003 – sekarang).
6. Instruktur dan Pendamping Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 34 Bandung.
7. Dosen Luar Biasa, Program Studi PLS di FKIP UNBAR, 2008 – sekarang
8. Dosen Luar Biasa, Program Studi PAUD Universitas Terbuka, 2008 – sekarang.
9. Tim Pengembang Pendidikan Inklusif Kabupaten Bandung, 2009 – sekarang.
Karya Tulis
1. Modul Jarak Jauh, Diklat Terakreditasi Guru SLB, kerjasama dengan UNINUS (2005 – 2007)
2. Modul School Based Management untuk Guru daerah Konflik, kerjasama P3G Tertulis dengan UNICEF (2004)
3. Naskah Akademik Model Pengawasan Berbasis Prestasi, Depag RI (2007)
Alamat Kantor:
P4TK TK dan PLB
Jl. Dr. Cipto No. 9 Bandung
(022) 4230068

Coretan

Boa-boa

tuh tingali
warna-warna nu endah
hejo..koneng…jeung beureum
matak endah alam dunya

hejo dadaunan
ngaiuhan
jadi puseur kahirupan

koneng panonpoe
nu rek balik ka pangsarean
dibaturan ku harewos angin sore
lalaunan layung ngaleungit

ari beureum
geuning beureum kembang eros
nu seungit nyambuang
dipusti-pusti, diteundeun
matak seger

naha ari ayeuna aya keneh kitu?
Warna warna nu endah
Boa boa?

Bandung, 5 Mei 2013

Ilmu Perpustakaan

Petisi: Hentikan Tradisi Kebijakan Penempatan Pegawai Bermasalah di Perpustakaan

Untuk kedua kalinya, citra perpustakaan sekolah diperburuk oleh kebijakan penempatan guru bermasalah di perpustakaan sekolah. Kasus terbaru di SMPN 26 Purworejo seperti yang diberitakan oleh Harian Suara Merdeka, 18 Maret 2012 dengan judul “Guru Pemukul Siswa Dibebastugaskan Mengajar”. Dalam berita tersebut Kepala Dinas P dan K Kabupaten Purworejo, menyatakan bahwa guru berinisial Ar yang melakukan penganiayaan terhadap siswa SMPN 26 Purworejo untuk sementara dibebastugaskan dari mengajar dan untuk sementara menjadi petugas perpustakaan. Tahun 2009, kasus yang sama terjadi di SMP Negeri 79 Jakarta, seperti yang dimuat di Koran Tempo pada tanggal 19 Januari 2009 dengan judul “Guru Penganiaya Siswa Dipindah Tugas ”.
Menyikapi kasus-kasus tersebut di atas, kami dari berbagai asosiasi pustakawan, lembaga-lembaga pendidikan Ilmu Perpustakaan & Informasi, lembaga-lembaga Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Khusus dari berbagai daerah di Indonesia serta pustakawan-pustakawan dari berbagai penjuru Nusantara bersama Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia (APISI) sebagai lembaga pengembangan kepustakawan sekolah Indonesia menyampaikan keberatan terhadap kebijakan-kebijakan penempatan pegawai bermasalah di perpustakaan karena telah memberi citra buruk bagi perpustakaan sekolah sebagai tempat penghukuman.

Kebijakan-kebijakan penempatan pegawai bermasalah di perpustakaan merupakan bentuk kurang pahamnya para pengambil kebijakan di instansi-instansi yang mengelola bidang pendidikan tentang fungsi perpustakaan sekolah serta standar perpustakaan sekolah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 Tahun 2008. Kasus ini, selain memberi citra buruk terhadap perpustakaan sekolah juga merupakan pelecehan terhadap profesi pustakawan.

Kami dari berbagai asosiasi pustakawan, lembaga-lembaga pendidikan Ilmu Perpustakaan & Informasi, lembaga-lembaga Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Khusus dari berbagai daerah di Indonesia serta pustakawan-pustakawan dari berbagai penjuru Nusantara bersama APISI berharap di masa mendatang kasus-kasus serupa tidak terjadi lagi di sekolah-sekolah lain serta di semua jenis perpustakaan di Indonesia.

Secara tegas kami menyatakan:

“Hentikan tradisi kebijakan penempatan pegawai bermasalah di perpustakaan!”

Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia (APISI)
Alamat Sekretariat APISI
Jl. Dahlia No. 355A Rt 007/15 Serua Ciputat 15414
Telepon: 021- 94326925; 021-818155374; Faks: 021-746 37 522
Email: kotaksurat@apisi.org
Website: http://apisi.org/

Solidaritas Pustakawan Tolak Penempatan Pegawai Bermasalah di Perpustakaan
Ahmad Subhan 081 227 1955 77
lempoxe@yahoo.com
http://www.facebook.com/groups/solidaritaspustakawanindonesia

Petisi ini didukung oleh:

1. AC Sungkana Hadi (Pustakawan Utama Universitas Cendrawasih).
2. Acep Muslim (Pustakawan AKATIGA Bandung).
3. Achmad Djunaedi (Pustakawan PUSTAKA, Bogor).
4. Ade Heri Wibawa (Pustakawan SDN 2 Klampok Banjarnegara).
5. Adi Prasetyawan (Pustakawan UPN Veteran Jatim).
6. Aditya Nugraha (Perpustakaan UK Petra Surabaya).
7. Ahmad Subhan (Pustakawan IRE Yogyakarta).
8. Ahmadul Fajri (Riau).
9. Akhmad Syaikhu (Pustakawan PUSTAKA Bogor).
10. Ali Minanto (Pustakawan PolGov UGM).
11. Amy Lee (Pustakawan SMAN 3 Metro-Lampung).
12. Andang Liestyarini (Ujungberung).
13. Andres Amrulloh, S.Sos. (Bogor)
14. Andya Nur Cahyono (Pustakawan Unindra).
15. Any Fauzianie (Bandung International School).
16. Arie Nugraha (Dosen IP&I UI).
17. Arief Budiman (Alumni IP&I UNPAD).
18. Arif Surachman (Pustakawan FEB UGM).
19. Aris Maulana (Mahasiswa IP&I UI).
20. Arman Kurniadi (Jakarta).
21. Arsidi Ahmad (Pustakawan Sekolah Teladan, Pengurus ATPUSI Yogyakarta).
22. Asbahul Pajri Taslim (Pustakawan Universitas Dehasen Bengkulu).
23. Asep Saeful Rohman (Dosen IP&I UNPAD).
24. Bagus Ramdan (Konsultan Perpustakaan, Bandung).
25. Bambang Murdianto (Ungaran).
26. Bambang Setianto (Bojonegoro).
27. Banu Susanto (Pustakawan UNIMED).
28. Basya Zia (SDIT Luqman Hakim Yogya, Pengurus ATPUSI Kota Yogya).
29. Bayu Setya Pambudi, A.Md. (Yogyakarta).
30. Bondhan Endriawan (Pustakawan Univ. Negeri Trunojoyo Madura).
31. Christina Retno (Pustakawan, Bekasi).
32. Christina Tulalessy (Jakarta).
33. Christine Sadeli (Pustakawan Global Prestasi School, Jakarta).
34. Daud Saputra (Depok).
35. Dewi Apriliani (Bandung).
36. Dewi Puspitasari (Pustakawan UNAIR).
37. Dhama Gustiar Baskoro (Pustakawan UPH).
38. Dicky Ermandara (Sumedang).
39. Didik Witono (Surabaya).
40. Dimas Rizky Prasetio (Librarian Ruang Depan Gallery S.14).
41. Dimas Wahyu Nugroho (Pusat Dokumentasi HAM UBAYA).
42. Dina Isyanti (Pustakawan, Jakarta).
43. Dindin Catur Nur Putrianti (INTI College Indonesia).
44. Djoko Prasetyo (Purwokerto).
45. Dwi Novita Ernaningsih (Pustakawan UM).
46. Elfian Sumendap (Perpustakaan STA Tiranus, Bandung).
47. Elisabeth Sondang (Associate Librarian – JIS).
48. Endang Ernawati (Library and Knowledge Center Bina Nusantara University).
49. Endang Fatmawati (Kepala Perpustakaan FEB UNDIP).
50. Endang Fitriyah (Surabaya).
51. Endang Gunarti (Surabaya).
52. Endhar Priyo Utomo (Semarang).
53. Erizt Putra Kelana (Alumni IP&I UIN Sunan Kalijaga).
54. Etin Sumiyati (Sekretariat Wakil Presiden RI).
55. Evalien Suryati (Salatiga).
56. Fahma Rianti (Pustakawan STEI SEBI Sawangan Depok).
57. Faishal Hidayatullah (Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro).
58. Firman Edi (ATPUSI Riau).
59. Francisca Messakh (Sekolah Pelita Harapan Karawaci).
60. Galuh Paramita Swasti (Pustakawan UDINUS Semarang).
61. Gamma (Staff Library News TV ONE).
62. Gerri Mulyawandry (Labschool Kebayoran).
63. Halima Bustami (Pustakawan UNJ).
64. Hamid Mahmud Marrancang (Perpustakaan STAIN Parepare).
65. Hanna Latuputty (Pengurus Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia – APISI).
66. Hartanto (Sidoarjo).
67. Hastun Rifa’i (Wonogiri).
68. Hendriyanto (Kulonprogo).
69. Heni Feviasari (Pustakawan STEI Tazkia).
70. Heri Kurniawan (Pustakawan SMAN 1 Lendah Kulonprogo DIY).
71. Heriyanto (Pengajar Ilmu Perpustakaan di Semarang).
72. Herlina (UPT Perpustakaan IAIN Raden Fatah, Palembang).
73. Hertanto Eko, A.Ma.Pust (Pustakawan SD di Kab. Tegal).
74. Hijrah Fitriani (Pustakawan RSUP Fatmawati Jakarta).
75. Hilda Putong (Librarian, Head of Research Center Ssttintim Makassar).
76. I Gede Edy Purwaka (Staf Unit Capacity Development, Yayasan SATUNAMA Yogyakarta).
77. Ika Wulandari (Bandung).
78. Ikatan Alumni Ilmu Perpustakaan dan Informasi Sunan Kalijaga Yogyakarta.
79. Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII).
80. Imam Budi P (Binus Business School Librarian).
81. Imelda Nuralam Pakpahan (Pustakawan di Kementerian Kelautan dan Perikanan)
82. Imron Rosyadi (Pustakawan IAIN Walisongo Semarang).
83. Information Resource Center (IRC) Jakarta.
84. Irma Elvina (Perpustakaan IPB).
85. Irman Siswadi (Pustakawan UI).
86. Ishak Juarsa (Perpustakaan Sumatera Selatan).
87. Iskandar Said (Pustakawan Unhas Makassar).
88. Ismawati Setyaningsih (Pustakawan, Bekasi).
89. Iwan Prasetyo (Jakarta).
90. Iwan Tero (Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara).
91. Jajang Burhanudin (Pustakawan UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
92. Jazimatul Husna Arba’i (Pustakawan FTM TL UPN ” V” Yogyakarta ).
93. Joko Bangun Nugroho (Pustakawan SDN Kabuaran, Prb, Kbm).
94. Jumadi (Grobogan-Purwodadi).
95. Jurusan Ilmu Informasi & Perpustakaan Fikom UNPAD.
96. Kalarensi Naibaho (Pustakawan UI).
97. Kemala Widya Paramita (Jakarta).
98. Klub Perpustakaan Indonesia (KPI).
99. Kurnia Utami (Perpustakaan UMS).
100. Latifah Wahyuni (Pustakawan SMPN 7 Magelang).
101. Leilla Claudya (Surabaya).
102. Lenny Florida Sitanggang (Pustakawan Sekolah Medan).
103. Lenti Sitorus (Pustakawan Khusus – Jakarta).
104. Lesdi suryadi said,S.IP, (Pustakawan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan).
105. Lilies Fardhiyah (Bogor).
106. Lis Setyowati (FT UNDIP).
107. Lukman Budiman (Bogor).
108. Lulu Lucyana (Jakarta).
109. Luthfianti Makarim (Pustakawan, Jakarta).
110. M. Harfano A (Pustakawan SMP/SMA Sutomo 1, Medan).
111. Mamok Suparmo Paulus (Yogyakarta).
112. Mariyah (Pustakawan UI).
113. Maryani Septiana (Pustakawan Poltek Batam).
114. Maryulisman (Pustakawan UIN Jakarta).
115. Mat Sjafii (Pustakawan Unair).
116. Melkion Donald (Pustakawan Baperpusip Prov. Jatim).
117. Minanuddin (Forum Perpustakaan Khusus).
118. Misbah Munir (Banjarmasin).
119. Mochamad Ariyo Faridh Zidni (Pustakawan Konsultan/Independen/ Jakarta-Bogor).
120. Moh Rif’an SIP (Pustakawan MAN 2 Madiun).
121. Mohamad Aries (Depok).
122. Mohammad Luthfil Hakim (Pustakawan Fak. Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
123. Muhammad Sholihin (Universitas Sebelas Maret).
124. Muhammad Tawwaf, S.IP.M.Si (Pustakawan UIN Suska Riau & Ketua PD IPI Riau).
125. Mujaini (Pustakawan Inspektorat Jenderal Kemenkeu).
126. Munawaroh (Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya).
127. Murad Maulana (Pustakawan Bapusda Kab. Indramayu).
128. Muraro Bidami (Mahasiswa IP&I IAIN Raden Fatah Palembang).
129. Murtini Pendit (Pustakawan Senior).
130. Mustika Wati (Jakarta).
131. Musyawarah Kerja Pengelola Perpustakaan Sekolah (MKPPS) Kota Metro-Lampung.
132. Mutri Batul Aini ( Pustakawan Ditjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta).
133. Nasirullah Sitam (Alumni IP&I UIN Sunan Kalijaga).
134. Neni Trisnawati (Bogor).
135. Nina Purwani Istiana (Pustakawan UGM).
136. Nurma Baity Abidin, S.Hum (Perpustakaan SMKN 1 Tengaran, Kab.Semarang).
137. Nurul Hayati (JIP UIN Jakarta).
138. Ola Triana (Mahasiswa Ilmu Informasi & Perpustakaan Fikom Unpad).
139. Perpustakaan American Corners Indonesia.
140. Perpustakaan Antropologi Padjadjaran.
141. Perpustakaan Dbuku (Surabaya).
142. Perpustakaan UNIKOM (Bandung).
143. Prafita Imadianti (Mahasiswa Magister Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia).
144. Prakoso Bambang (Surabaya).
145. Prita Hw (Alumni IIP Unair, Founder Jaringan Insan Baca, Penulis).
146. Puti Asmarani (Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
147. Quraisy Mathar (Dosen Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar).
148. Rahmad Adhi Tama (Depok).
149. Rahmat Saputra (Depok).
150. Ratna Kriswijayanti (Perpusda Kab. Jepara).
151. Reni Siti Zachrani (Pustakawan Balitnak, Bogor).
152. Resty Jayanti Fakhlina (Dosen Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi IAIN Imam Bonjol Padang).
153. Retno Vian Rosika (Pustakawan SMP 8, Kota Batu).
154. Riana Mardina (Pustakawan UKRIDA).
155. Rika Mustikawati, S.Sos (Sukabumi).
156. Rini Yastuti (Semarang).
157. Rosita T (Perpustakaan HITS Tangerang).
158. Rotmianto Mohamad (Pemkab Magetan).
159. Salmubi (Perpustakaan B.J. Habibe Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar).
160. Samuel Tri Santoso (Pustakawan SMA WARGA Surakarta).
161. Sasadara Manjer Kawuryan (Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Semarang).
162. Sekar Dinihari K. Wardhana (Ichthus School Jakarta South).
163. Shanti Maulani (Mahasiswa II&P Fikom Unpad).
164. Siti Nurningsih (Jakarta).
165. Sri Ati Suwanto (Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UNDIP).
166. Sri Sulastri Prabowo (Bogor).
167. Sri Wulan (Pustakawan Biologi LIPI).
168. Sugeng Wahyu Ariyadi (Pustakawan Baperpusip Prov. Jatim).
169. Sulistiorini (Pustakawan Unair).
170. Sulistyo Basuki (Profesor Ilmu Perpustakaan & Informasi).
171. Supriyadi (Pustakawan STKIP MPL LAMPUNG).
172. Sushanty Chandradewi (Librarian The Japan Foundation, Jakarta).
173. Suzanna Katharina Mamahit (Universitas Ciputra Library).
174. Tan Kayen (Kedungwuni).
175. Tatang Pamungkas (Surabaya).
176. Taufik Hidayah (Pustakawan SMP Negeri 2 Maos,Cilacap).
177. Tri Hardiningtyas (Pustakawan UNS).
178. Trini Haryanti (Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia).
179. Umi Proboyekti (FPPTI DIY).
180. Verina Maria Oktaviane (Pustakawan Majalah SWA).
181. Vivit Wardah Rufaidah (PUSTAKA BOGOR).
182. Wahid Nashihuddin (PDII LIPI).
183. Wasli Andril Fajar (Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UNAIR).
184. Wawan Darmawan (Mahasiswa Ilmu Informasi & Perpustakaan UNPAD).
185. Welmin Suharto (Pustakawan Universitas Brawijaya).
186. Wibowo Purnomohadi (Pendiri Grup Republik Pustakawan).
187. Wiji Lestari (Mahasiswi D3 Perpustakaan UNS).
188. Winda Hanifa (Mahasiswa IP&I).
189. Wuri Indri Pramesti (Sumedang).
190. Yanti Kustanti, A.Md., S.Sos. (Pustakawan SMA Negeri 3 Sidoarjo – Jawa Timur).
191. Yanto Dhiya’uddin (Mahasiswa S2 IP&I UIN Sunan Kalijaga).
192. Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI).
193. Yoseva Silaen (Pustakawan Khusus).
194. Yournetty (Pustakawan Perpustakaan Umum LIA).
195. Yuli Asmini (Pustakawan dan Educator Komnas HAM Indonesia).
196. Yulianti Fajar Wulandari (Pustakawan Kementerian Kehutanan RI).
197. Yulianti Sodikin (Pustakawan Fikom Unpad).
198. Yusri Fahmi (Pustakawan STAIN Padangsidimpuan Sumatera Utara).
199. Yustin Ningsih (Jombang).
200. Zulianto Adi (Pustakawan Sekolah Alam Cikeas
sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2012/04/10/petisi-hentikan-tradisi-kebijakan-penempatan-pegawai-bermasalah-di-perpustakaan/

Ilmu Perpustakaan

TOT Calon Fasilitator Tenagan Perpustakaan Sekolah

Pada tanggal 25 – 29 Maret 2012 Di Hotel Mega Anggrek  Jl. Arjuna Selatan No. 4 Kemanggisan, Jakarta Barat. Pusat Pengembangan Tenaga Pendidikan, Badan PSDMP dan PMP, Kementerian Penididkan dan Kebudayaan, mengadakan TOT Diklat Calon Fasilitatator  Tiga Tenaga Kependidikan (Tenaga Perpustakaan Sekolah, Tenaga Administrasi Sekolah, dan Laboran Sekolah). Sementara untuk Tenaga Perpustakaan diikuti oleh 21 Peserta dari 12 PPPPTK seluruh Indonesia.

Maksud dari TOT ini adalah untuk mempersiapkan fasilitator-fasilitator untuk pelaksanaaan Diklat ketiga tendik diatas khususnya Tenaga Perpustakaan yang akan dilaksanakan oleh PPPPTK tersebut.

  1. Meningkatkan   pengetahuan   peserta   TOT  tentang materi pelatihan tenaga perpustakaan sekolah.
  2. Meningkatkan       keterampilan       peserta       dalam menerapkan strategi pelatihan tenaga perpustakaan
    sekolah.
  3. Meningkatkan       keterampilan       peserta       dalam mengevaluasi   proses   dan   hasil   belajar   peserta
    pelatihan.

Materi yang diberikan secara maraton, terdiri dari Pengantar Ilmu Perpustakaan, Perpustakaan sebagai Sumber Belajar, Manajemen Perpustakaan, Praktek Penyusunan Renstra, Kebijakan Pengembangan Koleksi beserta prakteknya, Organisasi Informasi ( katalogisasi dan Klasifikasi), Layanan Perpustakaan, teknologi Informasi, Literasi Informasi, Wawasan Kependidikan, pengembangan Kompetensi tenaga perpustakaan sekolah dan sekilas mengenai Penilaian Kinerja Kepala Perpustaan Sekolah.  Sementara narasumber untuk kegiatan ini adalah dari Badan PSDMP dan PMP, Pusbang Tendik, Atpusi ( Asosisasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesisa), dan PPPPTK TK dan PLB.

Lanjutkan membaca “TOT Calon Fasilitator Tenagan Perpustakaan Sekolah”

Ilmu Perpustakaan

Karakteristik Pembelajar di Abad 21

Menurut AASL (American Association of School Librarians,  bahwa pembelajar pada abad ini memiliki 4 karakteristik. karakteritik inilah yang membentuk pola dan perilaku pembelajar dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan intelektualitas.

Lanjutkan membaca “Karakteristik Pembelajar di Abad 21”

Serba-serbi

Diklat Layanan Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Pendidikan Luar Biasa dewasa ini, terjadi perubahan paradigma, yang semula berbasis filosofis fatalistik menjadi berbasis filosofis perspektif. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi anak berkebutuhan khusus memiliki perspektif masa depan, jika mereka memperoleh layanan pendidikan yang refresentatif dengan potensi dan permasalahan yang dimiliki anak berkebutuhan khusus. Dalam hal ini, pendidikan ditempatkan sebagai hal yang sangat utama dalam memfasilitasi pengembangan potensi yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus, sehingga pada akhirnya melalui upaya pendidikan dimaksud, anak berkebutuhan khusus dapat berkembang menjadi pribadi mandiri dan produktif.

Lanjutkan membaca “Diklat Layanan Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)”

Serba-serbi

Antara Tugas dan Keluarga……

“Home”

Another summer day
Has come and gone away
In Paris and Rome
But I wanna go home
Mmmmmmmm

May be surrounded by
A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh, I miss you, you know

And I’ve been keeping all the letters that I wrote to you
Each one a line or two
“I’m fine baby, how are you?”
Well I would send them but I know that it’s just not enough
My words were cold and flat
And you deserve more than that

Another aeroplane
Another sunny place
I’m lucky, I know
But I wanna go home
Mmmm, I’ve got to go home

Let me go home
I’m just too far from where you are
I wanna come home

And I feel just like I’m living someone else’s life
It’s like I just stepped outside
When everything was going right
And I know just why you could not
Come along with me
‘Cause this was not your dream
But you always believed in me

Another winter day has come
And gone away
In even Paris and Rome
And I wanna go home
Let me go home

And I’m surrounded by
A million people I
Still feel all alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know

Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home
Let me go home
It will all be all right
I’ll be home tonight
I’m coming back home 

Lagu tadi memang memiliki kesan yang dalam. Bagiamana tidak seiring meningkatnya intensitas tugas yang diterima sehingga sering meninggalkan keluarga. Dilematis? ya pasti, tapi bagaimana lagi, kontrak telah ditandatangani, dan segala resiko harus ditanggung. Diluar itu, perasaan itu memang agak sulit untuk diabaikan. Antara tugas dan keluarga memang akan sangat berat untuk dipilih. Pilihan yang sulit, tentu saja namun harus dijalani. Beruntunglah saya memiliki Istri yang bisa memahami tugas suami dan mendukung, begitu juga keluarga yang selalu memberikan dorongan. Penggalan lagu yang dilantunkan Michael Buble, sangat menyentuh meski beda situasi dan latar belakang, tetapi itulah yang dirasakan ketika melaksanakan tugas, padahal tugas yang dijalankan tidak sebentar, lebih dari seminggu. Tidak jarang sering menemui dilema, antara tugas dan keluarga….. Tugas sangat poenting begitu juga keluarga, namun sekali lagi, saya bersyukur memiliki istri yang sangat pengertian, memahami tugas suami, meski tidak jarang istri menyembunyikan sesuatu, karena tidak mau saya khawatir dalam menjalankan tugas. Menikmati, mungkin itulah saya bisa tenang bekerja jauh meninggalkan istri dan anak, namun itu bukan berarti bersenang-senang sendirian, namun dengan menikmati, maka pekerjaan seberat apapun Insya Allah akan terasa ringan, sehingga berapa lamanya tugas akan mudah dilalui.

Serba-serbi

Kopi Susu pake Es…..!

” Kopi susu pake es nggak……..?” Begitulah  sebuah pertanyaan yang dilontarkan seorang peserta Diklat Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Sulawesi Selatan gelombang IV, memang peserta yang satu ini termasuk yang dekat dengan Panitia, beliau adalah Bu Elisabeth Sule, salah satu pengawas yang menjadi peserta dari kabupaten Tana Toraja.

Kemudian saya jawab saja, ya pake dong bu, kalo engga kan jadi Kopi UU, kami pun tertawa. Ibu yang satu ini sangat fasih berbahasa Inggris, kami kira beliau memiliki latar belakang bahasa Inggris, namun setelah dilihat beliau memiliki latar belakang PkN, maka kami pun bertanya-tanya, setelah mengobrol maka mengertilah kami bahwa sebenarnya Bu Elisabeth bersuamikan orang Inggris, karena memang Ibu yang satu ini pernah mengenyam pendidikan di Inggris, maka seringlah kami mengobrol dengan berbahasa Inggris terutama dengan Asep Saepudin Anwar, yang memang ‘jagoan’ Bahasa Inggris.

Lain dengan Bu elisabeth Sule lain juga dengan Pa Sukur Rantelino, ternyata bapak yang satu ini mengembangbiakkan Ayam Ket ayam yang memiliki keunikan tersediri, suara kokoknya yang khas seperti orang tertawa, jangan salah ayam yang satu ini merupakan salah satu komodoti yang cukup berharga, karena harganya yang lumayan mahal, tentu saja bak gayung bersambut, mulailah percakapan antara Pa Sukur dan Kang Asep yang hobinya memelihara ayam, entah apa lagi yang dibicarakannya. Tapi yang jelas mereka asyik membicarakan hobi mereka itu

satu cerita lagi, bukan dengan peserta, melainkan dengan seorang penjaga wisma, yang selalu membereskan ruangan kelas, yang juga berjualan, makanan, kopi dan minuman lainnya, namanya Pa Arifin, Insya Allah, tahun ini beliau beserta istri akan menunaikan ibadah Haji, setelah tiga tahun lamanya. Dengan setia dan sabar Pa Arifin membantu kami, bila kami membutuhkan bantuan, dan kami pun tak segan memesan makanan kecil dan kopi, lumayan sambil menahan kantuk semberi menunggui kelas, siapa tahu para widyaiswara membutuhkan bantuan kami.

Banyak cerita yang mengisi hari-hari kami selama 8 hari di Wisma Haji Sudiag, derai tawa, dan juga ketegangan memenuhi hari-hari kami, dimulai dari 7.30 hingga 21.30 setiap malamnya. Ada yang menanyakan, kenapa kelas kami selalu ceria? Kata Kang Asep, satu kuncinya yaitu SMILE, selalu dengan memberikan senyuman, maka peserta tidak akan merasa tegang dan merasa dihargai, dan pada akhirnya mereka akan mengikuti ‘rule of the game’-nya. Yang jelas, ketika semua berakhir timbullah sebuah persaudaraan, dan mereka berharap pada in yang kedua kami datang lagi. Insya Allah.

Ilmu Perpustakaan

Diklat Supervisi Akademik Pengawas (Sebuah Catatan perjalanan di Propinsi Sulawesi Tengah)

Sebagaimana diamanatkan dalam UU RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, setiap upaya pembangunan harus selalu dipikirkan keterkaitan dan dampaknya terhadap pengembangan karakter. Hal itu tercermin dari misi pembangunan nasional yang memposisikan pendidikan karakter sebagai misi pertama dari delapan misi guna mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan  bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotongroyong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi IPTEK.

Lanjutkan membaca “Diklat Supervisi Akademik Pengawas (Sebuah Catatan perjalanan di Propinsi Sulawesi Tengah)”

Ilmu Perpustakaan

Resource Sharing

Pada akhir April 2011, tepatnya 25-27 April 2011, telah diselenggarakan Temu Koordinasi Pengelola Perpustakaan Di Lingkunggan Kemdiknas di Hotel Jayakarta Dago. Sebanyak 70 peserta menghadiri acara tersebut. Temu Koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan peran perpustakaan di Lingkungan Kemdiknas sebagai Referensi Pendidikan Nasional. Ada satu hal yang menjadikan pertemuan ini penting, yaitu bagaimana terwujudnya suatu kerjasama antara perpustakaan yang berada di bawah Kemdiknas, yaitu perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan PPPPTK, Perpustakaan LPMP, Perpustakaan Balai Bahasa, dan perpustakaan lainnya dapat bersinergi dan saling bekerjasama dalam meningkatkan kualitas pengelolaan. Dengan berbeda latar belakang dari perpustakaan tersebut dapat menjadikan suatu khazanah dan sumber informasi yang dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh pengguna dari institusi tersebut tetapi juga masyarakat umum. Memang. pertemuan ini masih jauh dari sempurna, masih banyak hal yang harus dikompromikan, namun ada satu hal yang menjadi tujuan utama yaitu Resource Sharing. Sebuah hal yang biasa tetapi menjadi luar biasa dan sangat sulit diterapkan, dengan berbagai alasan. Utamanya adalah tidak adanya hal yang menguntungkan jika hal ini dilaksanakan, jangankan untuk seluruh Indonesia, bahkan untuk level satu kota pun ini tidak berhasil dengan baik. Tentu saja dengan latar belakang Institusi yang berbeda, menjadi salah satu penyebabnya, misalnya perpustakaan yang satu mengoleksi bahan-bahan yang berkenaan dengan TK, PAUD dan PLB dan Perpustakaan yang bergerak di bidang IPA, tentu saja ini menjadi suatu kendala, kalau bekerja sama dalam pertukaran koleksi. Tetapi jika bentuk kerjasama berupa katalog bersama, hal ini masih sangat dimungkinkan dan akan menjadi sebuah promosi yang baik. Dan pada akhirnya pertemuan ini baru menghasilkan sebuah persetujuan dalam hal Katalog Bersama. Kembali kepada Resource Sharing, Katalog Bersama dapat dikatakan sebuah upaya berbagi informasi yang menjadi tujuan utama dari sebuah konsep efisiensi dan efektivitas yang digulirkan oleh Mendiknas, dan ini dapat membuat suatu sinergi antara instansi-instansi yang berada dibawah Kemendiknas, dengan mengetahui apa saja kekuatan-kekuatan yang “tersembunyi” dari instansi-instansi tersebut dari sebuah koleksi perpustakaan yang dimiliki, perlu diingat karena banyak perpustakaan-perpustakaan tersebut baru sebatas melayani internal intitusi tersebut, bukan umum. Itulah kenapa saya katakan kekuatan “tersembunyi” karena publik belum mengetahuinya, dengan adanya resource sharing ini, bisa membuat masyarakat umum mengetahui apabila membutuhkan koleksi-koleksi khas yang mungkin saja tidak dimiliki perpustakaan Umum atau perguruan Tinggi. Sebetulnya kegiatan selama dua hari ini masih jauh dari ideal, jauh dari mencukupi karena yang dibicarakan masih berupa penjajagan-penjajagan suatu kerjasama, tetapi harus diingat dengan semangat resource sharing, era keterbukaan ini dapat menjadi suatu langkah awal dalam membentuk sebuah jaringan kerjasama Perpustakaan, tidak hanya di lingkungan Kemdiknas, tetapi perpustakaan lainnya dalam berbagi sumber yang dimilikinya. Semoga pertemuan ini dapat diikuti dengan kebijakan yang memudahkan Resource Sharing ini terwujud. Maju Terus Perpustakaan Indonesia!